Sunday, May 18, 2014

dasar pengangaran modal

DASAR-DASAR PENGANGGRAN MODAL
     Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return Method)

adalah tingkat diskonto atau discount rate yang menyamakan nilai sekarang (PV) aliran kas masuk bersih dengannilai sekarang (PV) investasi atau nilai sekarang bersih (NPV) = 0

Kriteria IRR :

         Apabila  IRR > tingkat pengembalian yang disyaratkan        è proyek        DITERIMA

         Apabila IRR < tingkat pengembalian yang disyaratkan         è proyek DITOLAK

Keuntungan :
q      Menggunakan arus kas
q      Memakai nilai waktu uang
q      Secara umum, konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimumkan          kekayaan pemegang saham

Kelemhan :
q      Membutuhkan peramalan Jk. Panjang yg detail mengenai pertambahan        keuntungan dan biaya.
q      Kemungkinan IRR berganda
q      Mengasumsikan arus kas sepanjang usia proyek direinvestasi pd tingkat IRR

               Apabila terdapat 2 proyek yang bersifat mutually     exclusive,        proyek dengan IRR lebih tinggi yang sebaiknya dipilih, dg asumsi IRR lebih besar dari tingkat keuntungan yg disyaratkan.

Langkah – langkah menghitung IRR :

v     Hitung PV arus kas yang dihasilkan usulan proyek    investasi dengan menggunakan tingkat suku bunga yang             dipilih sembarangan

v     Bandingkan hasil perhitungan poin 1 diats dengan IO – nya
Ø Jika hasilnya negatif, coba dengan suku bunga yang lebih rendah
Ø Jika hasilnya positif, coba dengan suku bunga lebih   tinggi

v     Lanjutkan poin langkah 2 diatas sampai PV – nya     mendekati OI (selisih PV dengan investasi awal = - 1 dan + 1)

v     Menghitung tingkat diskonto dari usulan proyek investasi    tersebut dengan teknik interpolasi



Contoh kasus Arus kas Berbeda

Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 112.500.000, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 15 %, perkiraan arus kas pertahun




Hasil PV :
13 % = - 575
12 % = 1.740
Buat perhitungan interpolasi
Berbasis 12 % :




Berbasis 13 % :



Menacrai Nilai IRR :

Basis 12 %
            IRR = 12 + (Rp. 1.740.000 / Rp. 2.315.000) x 1 %
            IRR = 12 % + 0,75 %
            IRR = 12,75 %
Basis 13 %
            IRR = 13 % + (RP -575.000 / Rp. 2.315.000 ) x 1 %
            IRR = 13 % + ( - 0,248 %)
            IRR = 12,57 %
Nilai IRR lebih kecil dari 15 %, maka usulan proyek investasi ini  di tolak

Jawab :

Dicoba faktor diskonto 15 %
            NPV = (arus kas x Faktor diskonto) – OI
            NPV = (Rp. 24 juta x 3,3522 ) - Rp. 80 juta
            NPV = Rp. 80.452.800 – Rp 80 juta
            NPV = Rp 452.800

Dicoba faktor diskonto 16 %
            NPV = (arus kas x Faktor diskonto) – OI
            NPV = (Rp. 24 juta x 3,2743 ) - Rp. 80 juta
            NPV = Rp. 78.583.200 – Rp 80 juta
            NPV = Rp – 1.416.800

Perhitungan dengan interpolasi
2.         Modified Internal Rate of Return – MIRR

            Tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai sekarang dari     biaya proyek sama dengan nilai sekarang dari nilai akhirnya, di         mana nilai akhir proyek adalah jumlah nilai masa mendatang            dari kas masuk yang dimajemukan terhadap            biaya modal     perusahaan

            Rumus

            PV arus keluar =


           
            Kriteria :
            MIRR ≥ Tingkat pengembalian yg disyaratkan =
            Di Terima
            MIRR ≤ Tingkat pengembalian yg disyaratkan =
            Di Tolak




v      MIRR mengasumsikan arus kas dari semua proyek   diinvestasikan kembali dengan tingkat pengembalian             sebesar IRR proyek
v      MIRR dapat digunakan sebagai indikator untuk       mengetahui profitabilitas perusahaan

Keuntungan :
-          Menggunakan arus kas
-          Memakai nilai waktu uang
-           Secara umum, konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham

Kelemahan :
-            Membutuhkan peramalan Jk. Panjang yg detail mengenai    pertambahan keuntungan dan biaya.
Contoh kasus

Sebuah proyek investasi berusia 3 tahun dengan tingkat pengembalian 10 % dan investasi awal $ 6000, dengan arus kas pertahun sbb :
            Tahun 1                      $ 2000
            Tahun 2          $ 3000
            Tahun 3          $ 4000
Tentukan MIRR ?


Perbedaan NPV dan IRR diantaranya adalah :

q      NPV adalah proceeds atau cash flows yang didiskontokan   atas dasar        biaya modal (cost of capital) atau rate of return   yang diinginkan,         sedangkan IRR adalah tingkat bunga             yang akan menjadikan jumlah             nilai sekarang dari       proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of        future prodeeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari       pengeluaran modal (PV of capital outlays).

q      NPV dihitung dari selisih antara PV dari pengeluaran           modal (capital             outlay atau initial investment),    sedangkan IRR dicari dengan cara “Trial and error” dengan serba coba-coba.
q      NPV tidak memiliki arti jika digunakan untuk           membandingkan          proyek yang memiliki jumlah investasi          awal yang berbeda, sedangkan IRR mudah untuk     dibandingkan dengan proyek yang memiliki jumlah             investasi          awal yang berbeda.

q      NPV dari proyek yang lebih dari satu dapat ditambahkan,    sedangkan IRR dari beberapa proyek tidak dapat             ditambahkan.

q      Pada metode NPV memperbolehkan penggunaan tingkat     diskon yang berbeda dalam periode yang berbeda,          sedangkan pada metode IRR hanya memperbolehkan           penggunaan satu         tingkat diskon             pada seluruh periode.


hubungan inflasi, suku bunga dan nilai tukar

  HUBUNGAN ANTARA INFLASI, SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR
MANKEU INTERNASIONAL
  Pada saat laju inflasi sebuah negara naik relatif terhadap laju inflasi negara lain, maka deman atas valutanya menurun karena exportnya menurun (menyusul naiknya harga).
  Selain itu konsumen dan perusahaan dalam negara yang memiliki inflasi tinggi cenderung meningkatkan konsumsi import mereka.
  Kedua tekanan ini menciptakan penurunan atas nilai valuta dari negara yang memiliki inflasi tinggi.
  Teori Paritas Daya Beli
(Purchasing  power parity)
      Teori paritas daya beli berfokus pada hubungan inflasi dan nilai tukar. Teori ini menyatakan bahwa nilai tukar akan menyesuaikan diri dari waktu ke waktu untuk mencerminkan selisih inflasi antara dua negara.
      Ada beberapa bentuk teori PPP
              Bentuk absolut (hukum satu harga)
              Bentuk relatif (relatif Form)
  Bentuk absolut
  Menyatakan bahwa harga dari produk-produk yang sama di dua negara yang berbeda seharusnya sama jika diukur memakai valuta yang sama.
  Jika terdapat pebedaan harga maka akan terjadi perubahan permintaan sehingga harga yang satu  akan mendekati harga yang lain.
  contoh
      Produk yang sama dibuat oleh amerika dan inggris.
      Harga di Inggris lebih rendah jika diukur memakai valuta yang sama, maka permintaan produk tersebut akan meningkat di Inggris dan menurun di Amerika.
      Pada akhirnya akan mendorong harga produk pada tingkat yang sama.
      Kenyataanya, biaya transaportasi, kuota tarif akan mencegah bentuk absolut PPP. Sehingga perbedaan harga akan tetap ada.
  Bentuk Relatif
  Bentuk ini memperhitungkan ketidak sempurnaan pasar seperti biaya transportasi, tarif, kuota.
  Karena ketidak sempurnaan pasar, harga dari produk-produk yang sama di negara-negara yang berbeda bisa jadi tidak sama walaupun diukur memakai valuta yang sama.
  Latar Belakang Teori PPP
      Jika 2 negara menghasilkan produk yang saling mensubstitusi, permintaan produk berubah jika laju inflasi berbeda.
      Contoh bila harga di AS meningkat 9 % sementara di Inggris 5 % , akan menyebabkan AS meningkatkan importnya dari Inggris.
      Konsumen Inggris akanmenurunkan import nya dari AS. (harga barang inggris naik dengan % yang lebih rendah).

  Seterusnya akan mendorong pound untuk naik.
  Perpindahan konsumsi dari AS ke Inggris akan terus terjadi sampai nilai pound mengalami apresiasi. Sampai ke tingkat harga untuk produk inggris oleh konsumen AS mendekati sama dengan harga produk yang sebanding dengan yang dibuat AS. Dan sebaliknya.
  Besarnya apresiasi pound untuk mencapai ekulibrium baru adalah 4 % (9%-5%)
  Derivasi Paritas Daya Beli
  Index harga domestik = h
  Index harga negara lain=f
  Laju inflasi = Ih
  Laju inflasi negara lain = If
  Index harga barang domestik = Ph


  Index harga barang domestik :
             Ph = (1 + I h )
Index harga di negara lain (Pf)  berubah karena inflasi di negara tersebut :
            Pf = ( 1 + I f )
Jika Ih > If dan nilai tukar antara valuta di kedua negara tidak berubah, maka daya beli atas barang LN > daya beli atas barang domestik dalam hal ini tidak ada PPP



  Jika   Ih < If  dan nilai tukar tidak berubah, maka daya beli atas produk domestik lebih besar dari pada daya beli atas produk luar negeri. Dalam hal ini PPP juga tidak ada.
  Teor PPP menyiratkan bahwa nilai tukar tidak akan tetap konstan, tetapi akan menyesuaikan diri untuk mempertahankan varitas daya beli.
  Index harga luar negeri dari persfektif konsumen domestik :
                  Pf  (1+ if) (1 + ef)
       Ef mewakili %  perubahan dalam nilai valas ybs. Menurut teori varitas % perubahan nilai valas (ef) harus berubah untuk mempertahankan paritas dalam index harga yang baru dari kedua negara.
      Pf (1+ if )(1+ef)= Ph (1 +ih)
      (1+ef)= Ph (1+ih)/Pf(1+if)
      Ef = ((Ph(1+ih)/Pf(1+if))-1
      Karena Ph=Pf  (index harga awal diasumsikan sama di kedua negara)
      Ef = ((1+ih)/(1+ if)) -1
  contoh
      Nilai tukar awal berada pada kondisi ekuilibrium. Kemudian valuta domestik mengalami inflasi 5 % sementara negara lain mengalami inflasi 3 %.
      Menurut teori PPP nilai valas tersebut akan mengalami penyesuaian sbb:
      Ef = ((1+ih)/(1+if))-1
           = ((1+5%)/(1+3%))-1
           = 0,0194 = 1,94 %
  Artinya valas harus mengalami apresiasi sebesar 1,94 % sebagai reaksi tehaap tingginya inflasi di negara itu relatif terhadap negara lain.
  Contoh 2 :
  Nilai tukar awal berada dalam kondisi ekuilibrium.
  Negara asal mengalami inflasi 4 %
  Negara lain mengalami inflasi 7 %
  Maka valas akan mengalami penyesuaian :
  Ef =((1+0,04)/(1+0,07))-1
       = - 0,028
       = - 2,8 %
  Artinya bahwa valas yang dimaksud harus mengalami depresiasi 2,8% sebagai reaksi terhadap tingginya inflasi di negara asing terhadap inflasi domestik.


fungsi personalia

           FUNGSI PERSONALIA DALAM PERUSAHAAN
Manajemen sumber daya manusia adalah: serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan pada usaha untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif.
I. Perencannaan sumber daya manusia.
           melibatkan
           a. analisis pekerjaan
           b. perkiraan permintaan  
           c.   penawaran  tenaga kerja.

                          Analisa pekerjaan.
           yaitu analisis sistematis terhadap pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi.
Terdiri dari :
      - deskripsi pekerjaan (job discription), merincikan tugas-tugas beserta tanggung jawab suatu pekerjaan, lingkungan kerja, serta alat bahan, perlengkapan, dan informasi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan tersebut.
      - spesifikasi pekerjaan (job spesification) merincikan ketrampilan, kemampuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut secara efektif.
      b. Memperkirakan permintaan dan penawaran SDM.
      terdiri dari dua tugas:
      -meramalkan penawaran internal (internal supply), jumlah dan jenis karyawan yang akan berada di perusahaan pada satu waktu tertentu di masa mendatang.
      -meramalkan penawaran eksternal( exsternal supply), jumlah dan jenis orang akan tersedia bagi proses rekrutmen diri semua pasar tenaga kerja.
Gambar ( proses perencanaan sumber daya manusia), griffin hal 215.
      c. Bagan penggantian (replacement chart).
      daftar setiap posisi manajerial, siapa yang menduduki jabatan tersebut, berapa lama orang tersebut akan bekerja sebelum pindah ketempat lain, dan siapa yang saat ini memenuhi syarat sebagai penggantinya, tersedia pada sistem informasi karyawan.
      informasi mengenai pendidikan, ketrampilan, pengalaman kerja dan aspirasi kerja masing-masing karyawan.
II. Penyusunan staf dalam organisasi.
      mengidentifikasikan tugas-tugas yang berkaitan dengan penyusunan staf perusahaan dan membahas cara-cara yang digunakan perusahaan dalam menyeleksi mengembangkan, dan menilai kinerja karyawan. Diawali dengan proses mendapatkan staf dari luar perusahaan (exsternal staffing).
      maupun proses mempromosikan staf diri dalam perusahaan (internal staffing).
     
Penyusunan staf akan diawali dengan:
                         Rekrutmen sumber daya manusia. Yaitu proses menarik orang-orang yang memnuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi.
           - rekrutmen internal, mempertimbangkan karyawan yang ada sebagi kandidat bagi pekerjaan yang belum terisi.
      - Rekrutmen eksternal ( exsternal recruiting). Melibatkan usaha menarik orang-orang dari luar organisasi untuk melamar lowongan pekerjaan. Meliputi: pemasangan iklan,wawancara di kampus,badan-badan pencari tenaga kerja, rekruitmen serikat kerja, referensi dari karyawan yang sudah ada, dan rekrutmen walk-in atau gate-hire ( orang-orang yang datang tampa diseleksi terlebih dahulu).
      b. Menyeleksi sumber daya manusia.
        disesuaikan dengan analisa jabatan yang ada, misalnya diperlukan persyaratan fisik tertentu, kekuatan, besar badan, tinggi badan.
      tahap dalam seleksi:
      -formulir aplikasi, para kandidat diminta untuk mengisi formulir yang kosong, ini merupakan metode yang efisien untuk mengumpulkan informasi mengenai :
Pengalaman kerja pelamar, latar belakang pendidikan, dan data demografis terkait dengan pekerjaan lainnya. Formulir tersebut tidak boleh memuat pertanyaan diluar bidang yang tidak berkaitan dengan pekerjaan seperti: jenis kelamin, agama,  maupun negara asal,
      -Tes  terhadap kemampuan, ketrampilan, sikap, atau pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu.
- wawancara, agar jangan sampai terjadi penyimpangan wawancara harus dilakukan secara terstruktur,misalnya pertanyaan ditulis sebelumnya dan semua kandidat ditanyai dengan daftar pertanyaan yang sama.
III. Mengembangkan angkatan kerja.
        a. Pelatihan:
        - perlatihan saata bekerja (in the job trainning), terjadi sewaktu karyawan sedang bekerja,seperti penggunaan alat foto copy, dan penggunaan email dari komputer mereka.
        - pelatihan di luar tempat kerja (off the job trainning) berlangsung dilokasi yang jauh dari tempat kerja.
        - pelatihan simulasi (vestibule trainning)
      dilingkungan kerja buatan untuk  membuatpelatihan diluar tempat kerja lebih realistis.
b. Penilaian kinerja, evaluasi atas prestasi kerja karyawan dalam rangka menentukan sejauh mana karyawan melakukan pekerjaan secara effektif.
      proses penilain dimulai ketika standar kinerja  di tetapkan bagi seorang karyawan. Kemudian diobservasi kinerja karyawan gambar griffin hal. 220. 
IV. Kompensasi dan tunjangan.
        kompensasi, imbalan yang diberikan organisasi kepada individu sebagai balas jasa atas kesediaan mereka untuk melakukan berbagai pekerjaan dan tugas dalam organisasi.
      terdiri dari dua bentuk:
      a. Upah, kompensasi dalam bentuk upah yang dibayarkan berdasarkan waktu kerja.
      b. Gaji, dibayar untuk pemenuhan tanggung jawab pekerjaan,dan biasanya dibayar per th, atau per bulan.