DASAR-DASAR
PENGANGGRAN MODAL
Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of
Return Method)
adalah tingkat diskonto atau discount rate yang menyamakan nilai sekarang (PV) aliran kas masuk bersih dengannilai sekarang (PV) investasi atau nilai sekarang bersih (NPV) = 0
adalah tingkat diskonto atau discount rate yang menyamakan nilai sekarang (PV) aliran kas masuk bersih dengannilai sekarang (PV) investasi atau nilai sekarang bersih (NPV) = 0
Kriteria IRR :
• Apabila IRR > tingkat pengembalian yang
disyaratkan è proyek DITERIMA
• Apabila IRR < tingkat
pengembalian yang disyaratkan è proyek DITOLAK
Keuntungan :
q Menggunakan arus kas
q Memakai nilai waktu uang
q Secara umum, konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham
Kelemhan :
q Membutuhkan peramalan Jk. Panjang yg detail mengenai pertambahan
keuntungan dan biaya.
q Kemungkinan IRR berganda
q Mengasumsikan arus kas sepanjang usia proyek direinvestasi pd
tingkat IRR
•
Apabila
terdapat 2 proyek yang bersifat mutually exclusive,
proyek dengan IRR lebih tinggi yang
sebaiknya dipilih, dg asumsi IRR lebih besar dari tingkat keuntungan yg
disyaratkan.
Langkah – langkah menghitung IRR
:
v Hitung PV arus kas yang
dihasilkan usulan proyek investasi dengan menggunakan
tingkat suku bunga yang dipilih sembarangan
v Bandingkan hasil perhitungan
poin 1 diats dengan IO – nya
Ø Jika hasilnya negatif, coba
dengan suku bunga yang lebih rendah
Ø Jika hasilnya positif, coba
dengan suku bunga lebih tinggi
v Lanjutkan poin langkah 2
diatas sampai PV – nya mendekati OI (selisih PV
dengan investasi awal = - 1 dan + 1)
v Menghitung tingkat diskonto dari usulan proyek
investasi tersebut dengan teknik
interpolasi
Contoh kasus Arus kas Berbeda
Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan usulan
proyek investasi sebesar Rp. 112.500.000, dengan tingkat pengembalian yang
disyaratkan 15 %, perkiraan arus kas pertahun
Hasil PV :
13 % = - 575
12 % = 1.740
Buat perhitungan interpolasi
Berbasis 12 % :
Berbasis
13 % :
Menacrai
Nilai IRR :
Basis 12 %
IRR
= 12 + (Rp. 1.740.000 / Rp. 2.315.000) x 1 %
IRR
= 12 % + 0,75 %
IRR
= 12,75 %
Basis 13 %
IRR
= 13 % + (RP -575.000 / Rp. 2.315.000 ) x 1 %
IRR
= 13 % + ( - 0,248 %)
IRR
= 12,57 %
Nilai IRR lebih kecil dari 15 %, maka usulan
proyek investasi ini di tolak
Jawab :
Dicoba faktor diskonto 15 %
NPV
= (arus kas x Faktor diskonto) – OI
NPV
= (Rp. 24 juta x 3,3522 ) - Rp. 80 juta
NPV
= Rp. 80.452.800 – Rp 80 juta
NPV
= Rp 452.800
Dicoba faktor diskonto 16 %
NPV
= (arus kas x Faktor diskonto) – OI
NPV
= (Rp. 24 juta x 3,2743 ) - Rp. 80 juta
NPV
= Rp. 78.583.200 – Rp 80 juta
NPV
= Rp – 1.416.800
Perhitungan
dengan interpolasi
2. Modified Internal Rate of Return – MIRR
Tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai
sekarang dari biaya proyek sama dengan nilai
sekarang dari nilai akhirnya, di mana nilai akhir proyek adalah jumlah nilai
masa mendatang dari kas masuk yang
dimajemukan terhadap biaya modal perusahaan
Rumus
PV arus keluar =
Kriteria :
MIRR
≥ Tingkat pengembalian yg disyaratkan =
Di Terima
MIRR
≤ Tingkat pengembalian yg disyaratkan =
Di Tolak
v MIRR mengasumsikan arus kas dari semua proyek diinvestasikan kembali dengan tingkat
pengembalian sebesar IRR proyek
v MIRR
dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui profitabilitas perusahaan
Keuntungan
:
- Menggunakan arus kas
- Memakai nilai waktu uang
- Secara umum, konsisten dengan tujuan
perusahaan memaksimumkan kekayaan
pemegang saham
Kelemahan
:
- Membutuhkan peramalan Jk. Panjang yg detail
mengenai pertambahan keuntungan dan
biaya.
Contoh kasus
Sebuah proyek investasi berusia 3 tahun dengan
tingkat pengembalian 10 % dan investasi awal $ 6000, dengan arus kas pertahun
sbb :
Tahun
1 $ 2000
Tahun
2 $ 3000
Tahun
3 $ 4000
Tentukan MIRR ?
Perbedaan
NPV dan IRR diantaranya adalah :
q NPV adalah proceeds atau cash flows yang didiskontokan atas dasar biaya
modal (cost of capital) atau rate of return yang
diinginkan, sedangkan IRR adalah
tingkat bunga yang akan
menjadikan jumlah nilai
sekarang dari proceeds yang
diharapkan akan diterima (PV of future
prodeeds) sama dengan jumlah nilai
sekarang dari pengeluaran modal (PV
of capital outlays).
q NPV dihitung dari selisih antara PV dari pengeluaran modal (capital outlay atau initial investment), sedangkan IRR dicari dengan cara “Trial and error” dengan serba coba-coba.
q NPV tidak memiliki arti jika digunakan untuk membandingkan proyek yang memiliki jumlah investasi awal yang berbeda, sedangkan IRR mudah
untuk dibandingkan dengan proyek yang
memiliki jumlah investasi awal yang berbeda.
q NPV dari proyek yang lebih dari satu dapat ditambahkan, sedangkan IRR dari beberapa proyek tidak
dapat ditambahkan.
q Pada metode NPV memperbolehkan penggunaan tingkat diskon yang berbeda dalam periode yang
berbeda, sedangkan pada metode
IRR hanya memperbolehkan penggunaan
satu tingkat diskon pada seluruh periode.