Tuesday, June 11, 2013

buku besar

BAB I
PENDAHULUAN          

A.         LATAR BELAKANG  SIKLUS BUKU BESAR
Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Dengan demikian, akun merupakan kumpulan informasi dalam sebuah sistem akuntansi. Misalnya, kas dicatat dalam akun kas, piutang dicatat dalam akun piutang, tanah dicatat dalamakun tanah, dan sebagainya untuk akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva. Kelompok akun kewajiban akan dijumpai akun hutang, pinjaman jangka panjang, dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal dicatat dalam akun ekuitas. Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi.Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input,proses,output,menejemen data dan pengendaliannya.
1.      Sistem pemprosesan transaksi secara manual
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.

2.      Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.
Namun dari kedua cara diatas ini pasti mempunyai kekurangan dan kelebehian oleh sebab itulah dalam bab ini akan sedikit banyaknya diuraikan tentang siklus buku besar dari mulai awal sampai akhir. Karena buku besar juga merupakan suatu sistem akuntansi yang sangat erat hubungannya dengan sistem pencatatan, disinilah pemerosesan pencatatan akan di kumpulkan.




















BAB II
SIKLUS BUKU BESAR
A. PENGERTIAN SIKLUS BUKU BESAR
Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Dengan demikian, akun merupakan kumpulan informasi dalam sebuah sistem akuntansi. Misalnya, kas dicatat dalam akun kas, piutang dicatat dalam akun piutang, tanah dicatat dalamakun tanah, dan sebagainya untuk akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva. Kelompok akun kewajiban akan dijumpai akun hutang, pinjaman jangka panjang, dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal dicatat dalam akun ekuitas Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi.Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input,proses,output,menejemen data dan pengendaliannya.
1)      Sistem pemprosesan transaksi secara manual
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.
2)      Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.
Beberapa keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan dengan pemprosesan transaksi secara manual antara lain :
1.      Data transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media megnetik dari pada disimpan dalam dokumen hardcopy.
2.       Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa harus melibatakan tenaga manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan.
3.      Penambahan data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat didentifikasi dengan cepat.
4.      Transaksi dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
5.      Pemprosesan transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan dengan cepat.
6.      Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa harus menunggu sampai akhir periode.
7.      Dapat menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang terjadi.
8.      Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam computer.
9.      Dapat dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data yang telah disiapkan dalam computer.


3)      Sistem enterprise resource Planning (ERP)
Kelemahan system pemprosesan transaksi terkomputerisasi yany masih tradisional adalah tidak terintegrasinya program-program aplikasi yang digunakan dalam system tersebut. Sehingga informasi keuangan dan non keuangan yang dihasilkan untuk perencanaan dan pengendaliaan operasi kurang bermanfaat.Untuk mengatasinya sebaiknya menggunakan system ERP.
4)      Sistem Web-Bassed
Word widw web merupakan jaringan komunikasi informasi.Bagi perusahaan system ini sangat dibutuhkan untuk dapat nenggunakannya harus tersedia program aplikasi. Imput utama dari siklus buku besar dan laporan keuangan berasal dari output semua siklus lainnya.
5)      Tujuan sistem general ledger
Sistem general ledger menggambarkan pemprosesan keuangan.Tujuan dari system general ledger diantaranya :
a. Untuk mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akurat.
b. Untuk memposting pada rekening yang tepat.
c. Untuk menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit.
d. Mengakomodasi kebutuhan pembuatan jurnal penyesuaian.
e. Untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat.
6)      Bagan Rekening (CHART OF ACCOUNT)
Bagan rekening adalah rekening dalam perusahaan yang meliputi aset,ekuitas,pendapatan dan biaya-biaya.Komposisi kode rekening yang ada dalam chart of accout didesain sesuai dengan kebutuhan informasi internal dan eksternal perusahaan.
7)      Klasifikasi dalam chart of account
Klasifikasi rekening harus dapat mereflasi aktivitas perusahaan.Perusahaan manufaktur membutuhkan manufaktur membutuhkan rekening persediaan dalam tiga buah rekening(persediaan bahan baku,barang dalam proses dan barang jadi).Perusahaan jasa lebih menfokuskan desain rekeningnya pada transaksi jasa..

8)      Pengkodean daftar Rekening
Tipe pengkodean chart of account ada 2 diantaranya:
a)      Block account codes.
Dalam desain dengan menggunakan block codes rekening secara berurutan di kategorikan ke dalam klasifikasi rekening dengan membentuk blok,misalnya aktifa lancer.Keuntungannya yaitu jika ada rekening baru dapat disisipkan tanpa harus mengubah kode rekening yang sudah ada.
b)      Group Account Codes.
Dalam desain ini memiliki arti tertentu,misalnya kode rekening 112 dapat di artikan digit pertama mempresentasikan kategori mayor rekening(aktiva lancar),Digit ke 2 merepresentasikan klasifikasi intermediate(kas),Dan digit ke 3 merepresentasikan klasifikasi minor rekening (kas di tangan).




9)      Sumber data infut
Transaksi-transaksi yang akan di posting ke general ledger dapat di klasifikasikan ke dalam tipe sebagai berikut :
a)      Transaksi eksternal yang bersifat rutin.
b)      Transaksi inernal yang bersifat rutin.
c)      Transaksi non-rutin
d)     Jurnal penyesuaian(adjusting enteries).Transaksi ini terjadi pada akhir periode akuntansi.Empat tipe adjusting enteries yaitu:
1)Akrual.
2) Defferal.
3) Revaluasi.
4) Koreksi.
5) Jurnal pembalik.
6) Jurnal penutup.

10)  Pemerosesan data
Pemrosesan data dalam system ledger di bagi menjadi dua yakni:
a)      Pemrosesan data transaksi harian.
Transaksi yang bersifat harian seperti transaksi penjualan, penerimaan kas,pembelian dan transaksi pengeluaran kas.


b)      Pemrosesan akhir periode.
Pada akhir periode ada dua jurnal penyesuaian yang perlu dibuat yaitu jurnal penyesuain yang bersifat rutin dan jurnal penyesuaian yang bersifat tidak rutin.

11)  Informasi
Hasil output dari system pemprosesan ledger dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
a)      Analisis general ledger.
Digunakan untuk alat pengendalian perusahaan.Ada dua analisis general ledger yaitu general journal listing dan general ledger change report.
b)       Laporan keuangan
Laporan keuangan utama yang dibuat oleh perusahaan ada tiga yaitu neraca,laporan,laba rugi dan arus kas.Ketiga laporan dibuat pemakai laporan dari pihak luar perusahaan yang meliputi pemegang saham,kreditur,pemerintah dan analisis keuangan.
c)      Laporan manajerial
Data laporan manajerial berasal dari data yang juga digunakan untuk membuat laporan keuangan.



12)  . Manajemen data
a)      Pendekatan file-oriented
File-file disusun untuk kebutuhan spesifik kelompok pemakai tertentu.Berikut ini merupakan representasi pemakai file dalam general ledgerdan siklus laporan keuangan yaitu :
b)      General Ledger Master File
File ini merupakan jantung dari database akuntansi.Masing-masing catatan menunjukkan keadaan sebuah akun general ledger.
c)      Current Journal Voucher File
File ini berisi detail signifikan yang berkaitan dengan masing-masing transaksi yang telah dipos pada general ledger selama periode berjalan.
d)     General Ledger Historiy File
Yang berisi data aktual akun general ledger masing-masing bulan untuk beberapa tahun yang lalu.
e)      Responsibility Center Master File
Yang berisi pendapatan dan biaya-biaya aktual dari berbagai devisi.
f)        Budget Master File
Berisi jumlah anggaran aset,hutang,pendapatan dan alokasi biaya pada bermacam-macam pusat pertanggungjawaban perusahaan.
g)      Financial Report Format File
Berisi informasi yang penting untuk memperoleh format yang beragam.
13)  Pengendalian umum
1. Pengendalian Organisasional
2. Pengendalian Dokumentasi
3. Pengendalian Akuntabilitas Aset
4. Pengendalian Praktik Manajemen
5. Pengendalian Operasi Pusat Data
6. Pengendalian Otorisasi
            Bab ini mendiskusikan operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan untuk memperbarui buku besar dan membuat laporan yang meringkas hasil-hasil aktivitas organisasi. Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peranan penting dalam SIA perusahaan.
Salah satu fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber berikut ini :
1.      Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi mengenai transaksi reguler. (hanya data utama yang mengalir dari setiap subsistem yangdiperlihatkan).
2.      Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi, seperti pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen utang dan ekuitas pembelian atau penjualan surat     berharga investasi.
3.      Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.
4.      Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian
            Informasi ini harus diatur dan disimpan dalam cara yang memfasilitasi pemenuhan berbagai kebutuhan informasi dan pemakai eksternal.Para menejer perlu informasi terinci mengenai hasil-hasil operasi dalam bidang tanggung jawabmereka masing-masing.Para investor dan kreditor menginginkan laporanm keuangan periodik untuk membantu merekamenilai kinerja organisasi. semakin banyak dari mereka yang meminta laporan yang lebih terincidan sering. Lembaga pemerintah juga memiliki kebutuhan informasi periodik yang harusdipenuhi.Akibatnya sistem buku besar dan pelaporan harus didesain untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung kebutuhan pertanyaan real-time. Contohnya : para menejer departemen harus sewaktu-waktu mampu menilai kinerja aktual dengan yang direncanakan agar  penyimpangan dapat diidentifikasikan sedini mungkin untuk dapat dilakukan tindakan korektif.

Begitu pula dengan bendahara, dia harus mampu secara dekat mengawasi arus kas agar  penyimpangan dari prediksi dapat diidentifikasikan tepat pada waktunya, untuk menyesuaikan peminjaman jangka pendek.
img015.jpg
Empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporanmenunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebutuntuk. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara aktivitas pertamanya yakni menyajikan langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi, yang menghasilkan produksi rangkaian laporankeuangan tradisional. Aktivitas menunjukkan bahwa, sebagai tambahan dari laporan keuanganuntuk pemakai eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal juga. Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terinci.
B.  PERBARUI BUKU BESAR 
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar. Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber :
1.      Subsistem Akuntansi.
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiapterjadinya transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi biasanyamemperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasildari semua transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu. Contohnya,subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukanselama periode pembaruan.
2.      Bendahara.
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang, pembelianatau penjualan saham investasi, atau perolehan saham perbendaharaan.
C. MEMASUKKAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Neraca Saldo
adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun buku besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas dicatat dengan benar, makatotal saldo debit dalam berbagai akun, harus sama dengan total saldo kredit. AJP terbagi dalamlima kategori dasar :
1.         Akrual 
mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau dikeluarkan.
Contohnya : pencatatan pendapatan bunga yang di dapat dan utang gaji.

2.         Pembayaran di muka
mencerminakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansiuntuk mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait. Contohnya : sewa, bunga, asuransi.
3.         Perkiraan
mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi selama beberapa periode akuntansi. Contohnya : meliputi beban depresiasi atau penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
4.         Penilaian ulang 
 jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yangsesungguhnya dengan yang dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam prinsip akuntansi.Contohnya : perubahan metode yang digunakan untuk menilai persediaan, menguranginilai persediaan untuk mencerminkan umur atau menyesuaikan catatan perdiaan unuk mencerminkan hasil yang di dapt selama perhitungan fisik persediaan.
5.         Perbaikan
mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan yangditemukan dalam buku besar.

D.  BUAT LAPORAN KEUANGAN
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat laporan-laporankeuangan. Laporan laba-rugi dibuat pertama, dengan menggunakan data dari saldo akun. Pertama membuat laporan laba rugi yang menggunakan data dari saldo akun pendapatan biaya Kedua
1.      Penggunaan label file internal dan eksternal untuk melindungi buku besar yang terakhir dari kerusakan tanpe disengaja.
2.      Melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin. Paling tidak dua salinancadangan buku besar harus ada. Satu salinan disimpan diluar lokasi perusahaan untuk memberi perlindungan dari bencana besar seperti kebakaran atau gempa bumi.
E.  MEMBUAT LAPORAN MANAJERIAL
Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan berbagai laporan manajerial.
Apakah dua kategori utama dari laporan manajerial itu
1.      Laporan pengendali buku besar
2.      Anggaran
Apakah contohnya dari laporan pengendalian itu ?
1.      Daftar  voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun, atau tanggal.
2.      Daftar saldo akun buku besar.
Laporan tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses memasukkannya buku besar.
Apakah contohnya anggaran itu ?
1.      Anggaran operasional (memperlihatkan  pendataan dan pengeluaran yg direncanakan utk setiap organisasi)
2.      Anggaran pengeluaran  modal  (masuk dan keluarnya kas proyek
Ancaman dan Pengendalian dalam sistem Buku Besar dan Pelaporan
Proses/Aktivitas
Ancaman
Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan
Memperbarui buku besar
Kesalahan-kesalahan
Pengendalian input dan pemrosesan, laporan rekonsiliasi dan pengendalian, jejak audit
Akses ke buku besar
Kehilangan data rahasia dan/atau penyembunyian pencurian
Pengendalian akses, jejak audit
Kehilangan atau kehancuran buku besar
Kehilangan data dan asset
Prosedur pembuatan cadangan dan pemulihan dari bencana



Ancaman 1:  Kesalahan dalam Memperbarui Buku Besar
                 Kesalahan yang dibuat sewaktu memperbarui buku besar dapat mengarah pada pembuatan keputusan yang tidak benar berdasarkan informasi salah yang terdapat dalam laporan kinerja keuangan.
 Prosedur pengendalian untuk menangani ancaman ini terbagi dalam tiga kategori:
-          Pengendalian edit input dan pemrosesan
-          Laporan rekonsiliasi dan pengendalian
-          Pemeliharaan jejak audit yang mencukupi
Pengendalian 1 :
·         Edit Input dan Pemrosesan
Ada dua sumber ayat jurnal untuk memperbarui buku besar:
-          Ayat jurnal ringkasan dari siklus SIA
-          Ayat jurnal yang secara langsung dibuat oleh bendahara atau kontroler.

·         Laporan rekonsiliasi dan pengendalian dapat mendeteksi apabila kesalahan dibuat selama proses pembaruan buku besar. Termasuk contoh : Pembuatan neraca saldo
Membandingkan saldo rekening pengendali buku besar dengan saldo total buku pembantu yang terkait.
·         Jejak audit adalah memperlihatkan jejak sebuah transaksi di sepanjang sistem akuntansi. Jejak audit khusunya memfasilitasi tugas-tugas berikut ini :
Menelusuri transaksi apa pun dari dokumen sumber aslinya hingga ke buku besar, dan ke laporan apapun atau dokumen lainnya yang menggunakan data itu.
Ancaman 2:  Akses  Tanpa otorisasi ke Buku Besar
Beberapa pengendalian terhadap ancaman ini adalah :
ID dan pasword pemakai  Hanya membaca akses ke buku besar  Sistem tersebut harus memeriksa keberadaan kodeotorisasi yang valid untuk setiap catatan voucher jurnal sebelum memasukkan transaksi tersebut ke buku besar.
Ancaman 3:  Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar
-          Menyediakan cadangan dan prosedur pemulihan dari bencana, yang memadai untuk melindungi aset ini.
Pengendalian cadangan mencakup hal-hal berikut ini:
Penggunaan label file internal dan eksternal Melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin
Apakah manfaat dari model data yang terintegrasi itu ?
  Meningkatkan dukungan yang diberikan untuk pembuatan keputusan manajerial.
  Integrasi informasi keuangan dan non keuangan.
  Meningkatkan pelaporan internal


Manfaat Model Data Terintegrasi
Model data keseluruhan perusahaan yang terintegrasi dapat secara signifikan meningkatkan dukungan yang diberikan untuk pembuatan keputusan manajerial. Pertimbangan Pengendalian Internal Kebanyakan sistem ERP menggunakan database tersentralisasi. Sistem semacam ini biasanya menguasakan banyak orang yang berbeda untuk memasukkan data yang berkaitandengan aktivitas bisnis tertentu, tetapi hal ini mempersulit untuk memberikan tanggung jawabmemelihara integritas data. Selanjutnya, sistem ERP sering kali menghasilkan efisiensi prosesdengan memungkinkan seseorang untuk melakukan berbagai langkah dalam proses bisnis,sehingga mengurangi pemisahan tugas. Terakhir, sifat sistem ERP yang terintegrasi dan lintasfungsi dapat meningkatkan eksposur yang berasal dari kerusakan sistem. Akan tetapi berbagaiancaman ini dapat dikurangi melalui desain dan implementasi yang benar. Menggunakan Informasi untuk Pengambilan Keputusan Fungsi utama SIA adalah memberikan para manajer informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Bagian-bagian ini mendiskusikan topic-topik penting yang berkaitandengan penggunaan informasi untuk pengambilan keputusan:
a)      balanced scorecard dan
b)       gudang data untuk mendukung intelijen bisnis.

1.      Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah laporan yang memberikan perspektif multidimensi dari kinerja organisasi. Balanced scorecard berisi berbagai ukuran yang mencerminkan empat perspektif organisasi: keuangan, pelanggan, operasi internal, dan inovasi serta pembelajaran.untuk setiapdimensi, balanced scorecard menunjukkan tujuan organisasi dan ukuran spesifik yang mencerminkan kinerja berkaitan dengan tujuan-tujuan itu.  Bersama-sama, keempat dimensi balanced scorecard memberikan gambaran umum yang lebih komprehensif atas kinerjaorganisasi daripada yang disediakan oleh ukuran keuangan sendiri. Bahkan balanced scorecard yang didesain dengan baik akan mengukur berbagai aspek penting dari strategi organisasi danmencerminkan hubungan sebab akibat yang penting diantara keempat dimensi tersebut.Para pelanggan adalah kunci untuk mencapai tujuan keuangan. Oleh karenanya, perspektif pelanggan di balanced scorecard AOE berisi dua tujuan utama: meningkatkankepuasan pelanggan dan menjadi pemasok yang diutamakan untuk para pelanggan utama.Selanjutnya, memenuhi tujuan yang berorientasi pelanggan tersebut membutuhkan proses bisnisyang dilakukan secara efisien dan efektif. Akibatnya, bagian perspektif internal dalam balancedscorecard AOE berfokus atas berbagai aktivitas yang paling dapat secara langsungmempengaruhi persepsi pelanggan: kualitas layanan, kecepatan pengiriman, dan kualitas produk.Terakhir, manajemen puncak AOE menyadari pentingnya pengembangan berbagai produk barudan pelatihan tenaga kerjanya untuk terus meningkatkan layanan dan hasil.

2.      Menggunakan Gudang Data untuk Intelijen Bisnis
Akses tepat waktu ke informasi adalah hal yang penting. Di dalam ekonomi global saatini yang berkembang cepat, pihak manajemen harus secara konstan mengawasi danmengevaluasi kembali kinerja keuangan dan operasional dalam hal tujuan startegisnya.Perusahaan harus mampu mengubah rencana mereka dengan cepat sebagai respon atas perubahan dalam lingkungan mereka. Akibatnya, banyak organisasi yang mengadopsi sistem buku besar on-line. Ketika sistem semacam ini mencakup database berdesain baik, pihak manajemen memiliki akses yang selalu siap ke informasi yang dibutuhkan untuk membuatkeputusan operasional dan taktis secara tapat waktu.Guna memberikan kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan strategis, organisasi membangun database terpisah yang disebut sebagai gudang data. Gudang data berisi rincian dan ringkasan data untuk beberapa tahun dan digunakan untuk analisisdaripada untuk pemrosesan transaksi. Organisasi sering kali membangun gudang data terpisah untuk fungsi keuangan, lainnya untuk fungsi sumber daya manusia, dan seterusnya, gudang datasemacam ini yang lebih kecil sering kali disebut sebagai data mart. Gudang data dan data mart tidak menggantikan database pemrosesan organisasi. Sebaiknya, mereka melengkapi database tersebut dengan memberikan dukungan untuk  pengambilan keputusan strategis. Gudang data berbeda dari database yang digunakan untuk mendukung pemrosesan transaksi, tidak hanya dari segi ukuran, tetapi juga cara merekadistrukturkan. Jika database pemrosesan transaksi di desain untuk meminimalkan pengulangan dan karenanya memaksimalkan efisiensi pembaruannya untuk mencerminkan hasil transaksi saatini, gudang data sering kali di desain untuk sengaja berulang-ulang agar dapat memaksimalkan efisiensi pertanyaan. Proses mengakses mengakses data yang termasuk dalam gudang data dan menggunakannya utuk pengambilan keputusan strategis sering kali disebut sebagai intelijen bisnis.

Terdapat dua teknik utama yang digunakan dalam intelijen bisnis: pemrosesan analitikalon-line (on-line analytical processing – OLAP ) dan penggalian data. Pemrosesan analitikal on-line (OLAP) menggunakan bahasa pertanyaan yang memungkinkan pemakai mengarahkan penyelidikan hubungan yang dihipotesiskan dalam data tersebut.  Sedangkan Penggalian Data menggunakan anlisis statistik yang canggih  termasuk intelegency buatan seperti neural networks untuk menemukan hubungan yang belum dihipotesiskan dalam data.
Langkah-langkah yang merupakan garis besar proses menyeluruh untuk menangani kekhawatiran mengenai potensi keamanan dan integritas gudang data yaitu:
1.      Identifikasi data, mendesain pengendalian yang tepat untuk gudang data atau data mart membutuhkan pengetahuan mengenai apa yang disimpan didalamnya.
2.      Klasifikasi data, begitu isi gudang sudah di identifikasi, pihak manajemen harus mengklasifikasikan data dalam hal resiko kemanannya.
3.      Penilaian data, mendesain tingkat optimmal atas data meliputi pembobotan biaya pengendalian dengan manfaatnya.
4.      Identifikasi kerentanan, langkah ini mencakup penilaian risiko.
5.      Identifikasi pengendalian, potensi pengendalian harus di identifikasi untuk menangani setiap ancaman yang sebelumnya diidentifikasi
6.      Pemilihan pengendalian yang efektif biayanya. Setelah berbagai ancaman dan potensi pengendalian telah diidentifikasi, analisis biaya manfaat dapat menyarankan metode optimal untuk mengendalikan kemanan.

7.      Evaluasi. Begitugudang data atau data mart digunakan, efektivitas keberadaan prosedur pengendalian dalam menangani berbagai ancaman harus secara periodik dinilai kembali.















BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Dengan demikian, akun merupakan kumpulan informasi dalam sebuah sistem akuntansi. Misalnya, kas dicatat dalam akun kas, piutang dicatat dalam akun piutang, tanah dicatat dalamakun tanah, dan sebagainya untuk akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva. Kelompok akun kewajiban akan dijumpai akun hutang, pinjaman jangka panjang, dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal dicatat dalam akun ekuitas
Empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporanmenunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebutuntuk. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara aktivitas pertamanya yakni menyajikan langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi, yang menghasilkan produksi rangkaian laporankeuangan tradisional. Aktivitas menunjukkan bahwa, sebagai tambahan dari laporan keuanganuntuk pemakai eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal juga. Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terinci.







No comments:

Post a Comment