BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Teknologi
informasi Semakin berkembang sejalan dengan majunya peradaban manusia.
Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur seperti
hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi
komunikasi. Perkembangan teknologi Informasi tidak hanya mempengaruhi dunia
bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan,
dan lain-lain.Kemajuan teknologi informasi juga berpengaruh signifikan pada perkembangan
akuntansi.
Semakin maju
Teknologi Informasi semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.
Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak
signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan.Dampak
yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan
dari sistem manual ke sistem komputer. Di samping itu, pengendalian intern
dalam SIA serta peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan
keuangan juga akan terpengaruh.
Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA
berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik
pengauditan. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena
audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan sebagai
objeknya. Kemajuan Teknologi Informasi juga mempengaruhi perkembangan proses
audit. Kemajuan software audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis
komputer. Akuntan merupakan profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan dengan
Teknologi Informasi. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai akibat dari
adanya kemajuan Teknologi Informasi dan perkembangan akuntansi akan memunculkan
peluang bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang
mempunyai pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer.
Sebaliknya, akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan
audit berbasis komputer akan tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan
jasa yang diperlukan oleh klien ataupun perusahaan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas maka dapat di rumuskan makala seperti demikian :
1.bagaimana
perjalanan sejarah dari teknologi Informasi dan Ilmu akuntansi ?
2.Apa
pengaruh perkembangan teknologi akuntansi terhadap proses akuntansi ?
3. Software-software yang digunakan
dalam Akuntansi seiring berkembangnya Teknologi Informasi ?
4.
Apa saja peluang yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi akuntansi
bagi
seorang akuntan?
C.
PEMBATASAN MASALAH
Masalah yang di
ambil dalam makalh ini adalah:
1.sejarah
singkat ilmu akuntansi dan perkembangan teknologi informasi.
2.Perubahan
sistem informasi akuntansi yang di akibatkan oleh perkembangan
teknologi
Informasi.
3.Peluang-peluang
propesi baru bagi akuntan
D.
TUJUAN PENULISAN
Dengan adanya
makalah ini di harapkan khususnya saya sebagai penulis dan umunnya kepada semua
yang membaca buku ini mampu mengetahui tentang dampak positif dan negatif yang
diakibatkan oleh perubahan Teknologi Informasi terhadap Ilmu akuntansi
E.
MANFAAT
Ada pun manfaat dari
penelitian ini adalah
1. Memberikan tambahan wawasan tentang
betapa majunya teknologi akuntansi
sekarang
ini.
2. Untuk memberikan pengetahuan
peluang-peluang bagi akuntan yang di
akibatkan
oleh perkembangan Teknologi Informasi
BAB II
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI YANG BERDAMPAK TERHADAP ILMU AKUNTANSI DAN PROPESI AKUNTAN
1. Sejarah
Perkembangan teknologi informasi dan Ilmu akuntansi
Perkembangan Ilmu Akuntasi dan Perkembangan
teknologi informasi yang pesat, mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan
terhadap keduanya. sejarah perkembangan ilmu akuntansi dimulai sejak tahun
1494, yaitu ketika Luca Pacioli memperkenalkan sistem doble entry book keeping.
Akan tetapi, praktik akuntansi sebenarnya sudah ada sejak zaman sebelum itu.
Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wave menyatakan bahwa pada tahun 8000 SM
yang dinyatakan sebagai masa bercocok tanam orang sudah mengenal teknologi,
informasi, dan akuntansi. Pada masa bercocok tanam paradigma terhadap
penciptaan kemakmuran dilakukan dengan mengeksploitasi alam. Orang belum
mengenal teknik untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Teknologi pada masa
itu masih bersifat fisik sehingga teknologi informasi masih tertulis dan
dikembangkan untuk membuat catatan akuntansi. Pada masa itu teknologi akuntansi
masih sangat sederhana. Karena lingkungan masih sangat statis dan dapat
diprediksi dengan mudah, maka system single entry book keeping sudah dianggap
cukup.
Pada Tahun 1650 sampai dengan 1955
dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan
terjadinya revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri.
Tenaga kerja manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan mesin.
Kantong-kantong industri mulai bermunculan dan pertukaran dengan uang semakin
berkembang. Pada masa ini teknologi akuntansi dengan single entry book keeping
sudah tidak memadai dalam penyediaan informasi akuntansi. Orang mulai
memerlukan informasi mengenai berapa pendapatan yang diperolehnya selama suatu
periode tertentu dan berapa perubahan kekayaan yang dimiliki. Pada era ini
sistem doble entry book keeping mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli meskipun
bukan dia penemu sistem ini. Karena kebutuhan manusia akan informasi semakin
kompleks,maka sistem doble entry book keeping mengalami perkembangan. Mulai
dari teknik pembukuan sampai dengan metode akuntansi yang kompleks seperti
akuntansi untuk inflasi, dana pensiun, leasing, dan lain-lain (Belkaoui, 2000).
Pada masa ini sistem informasi akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi,
baik kepada pihak ekstern maupun intern masih dilakukan secara manual hanya
dengan bantuan mesin hitung ataupun kalkultor.
Era informasi dimulai dengan ditemukannya
komputer pada tahun 1955. Pada era ini teknologi informasi sudah menggunakan
komputer dan pemrosesan informasimenjadi lebih cepat, pemrosesan dan
penyimpanan informasi menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat dan
waktu. Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi
Informasi adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer
sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk
menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang
dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas.
Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era
informasi berdampak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam
suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data
yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi dan
berakibat bermunculannya sofware-sofware untuk akuntansi yang dapat mempermudah
dalam membuat laporan keuangan.
2. Jenis-jenis software akuntansi
yang digunakan saat ini
A.
Oracle
Oracle Corporation (NASDAQ: ORCL)
adalah salah satu perusahaan utama pengembang sistem manajemen basis data
(database management system), perangkat lunak untuk mengembangkan basis data,
perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan, enterprise resource planning dan
perangkat lunak manajemen rantai pasok. Oracle Corporation didirikan pada tahun
1977. Perusahaan ini mempekerjakan 68.236 pekerja pada tahun 2007. Markasnya
berada di Redwood City, California.
B.
Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sebuah
sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri
utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar
ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan
di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah,
tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data
besar.
C. Daceasy
Pada inti dari DacEasy adalah
serangkaian modul yang terintegrasi memberikan informasi penting yang penting
untuk operasi bisnis Anda. Anda dapat memilih kombinasi modul diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan bisnis Anda dan mencapai hasil yang optimal.
D.
Peachtree
Peachtree
terdiri atas beberapa macam diantaranya adalah sebagai berikut :
•Peachtree pro
• Peachtree Complete
• Peachtree Premium
• Peachtree Quantum
• Solusi Payroll
• Perawatan bisnis
• Cek & Formulir
• Peachtree Add-ons
•Peachtree pro
• Peachtree Complete
• Peachtree Premium
• Peachtree Quantum
• Solusi Payroll
• Perawatan bisnis
• Cek & Formulir
• Peachtree Add-ons
E.
Zahir
Accounting
Zahir Accounting adalah software
akuntansi keuangan terbaik penuh inovasi yang sangat berbeda dengan software
akutansi lainnya.Mempermudah pembukuan, dimana seluruh jurnal akuntansi dan
laporan keuangan dibuat secara otomatis tanpa perlu mengerti teori akuntansi
yang mendalam.Mempermudah Anda dalam mengambil keputusan bisnis, karena
dilengkapi berbagai analisa laporan keuangan perusahaan, seperti analisa rasio,
break even point analysis, berbagai grafik dan laporan interaktif yang menarik
dan terintegrasi.Dengan segala kelebihannya, Zahir Accounting Software lebih
tepat disebut 'business management software'.Software akuntansi lainnya hanya
dirancang untuk mencatat jurnal transaksi, membuat laporan laba rugi dan
laporan neraca, yang hanya mudah digunakan oleh mereka yang mengerti teori
akuntansi, Zahir Accounting mudah digunakan oleh siapa saja.Zahir Accounting
adalah software accounting Indonesia terbaik.
F.
MOYB
MYOB
merupakan salah satu aplikasi pembukuan terintegrasi dengan jumlah pengguna
terbanyak di dunia selain Quickbooks dan rangkaian produk dari Sage Group.
Salah satu keunggulan dari MYOB adalah kemudahan pengoperasiannya dan menu yang
intuitive, sehingga pengguna awam sekalipun dapat segera menguasai langkah
pengoperasian dasar dengan sangat mudah dan cepat. Walaupun pada dasarnya
setiap perusahaan mengolah data dengan cara yang sama namun besar kecil
perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang digunakan serta pengaruh sumber daya
lainnya menyebabkan system akuntansi dari perusahaan yang satu dengan perusahaan-perusahaan
lainnya kemungkinan pasti akan berbeda. Dengan
adanya software akuntansi dinilai cukup praktis dalam pelaksanaan siklus
akuntansi namun pengguna software harus benar – benar mengetahui cara kerjanya
karena sedikit saja melakukan kesalahan maka dia harus mengulang dari awal
prose pekerjaannya.
3. Pengaruh teknologi informasi terhadap proses Akuntansi
Perubahan proses akuntansi akan
mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang
menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik
auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan yang dihasilkan oleh SIA. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai
dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan
laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Perkembangan Teknologi
Informasi juga mempengaruhi perkembangan
proses audit. Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit,
yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui
komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer
(auditing with computer).
Auditing around the computer adalah audit
terhadap penyelenggaraan system informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan
peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada
dalam komputer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di
sekitar box tersebut. Pendekatan ini memfokuskan pada input dan output. Jika
dalam pemeriksaan output menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input
pada sistem pemrosesan, maka operasi pemrosesan transaksi dianggap benar.
Ketika organisasi memperluas penggunaan Teknologi Informasi mereka,
pengendalian internal sering ditanamkan di dalam aplikasi yang hanya terlihat
dalam format elektronik. Ketika dokumen sumber yang tradisional, seperti
faktur, pesanan pembelian,arsip penagihan, dan arsip akuntansi, seperti jurnal
penjualan, daftar persediaan, dan lain-lain hanya dalam format elektronik
auditor harus mengubah pendekatan audit. Pendekatan ini sering disebut dengan
auditing through the computer. Ada tiga kategori pengujian dari pengujian
strategi ketika mengaudit melalui komputer, yaitu pendekatan data ujian,
simulasi pararel, dan pendekatan modul audit tertanam. Pada auditing with
computer untuk membantu pelaksanaan keseluruhan program pengauditan digunakan
mikro computer. Auditing with computer dimaksudkan untuk melakukan otomatisasi
terhadap proses pengauditan. Mikro komputer akan mentransformasi beberapa
fungsi audit. Auditing with computer menggunakan software untuk melaksanakan
pengujian terhadap pengendalian intern organisasi klien (termasuk compliance
test) dan pengujian substantif terhadap catatan dan file klien.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat
bahwa auditing with computer mengarah pada penerapan expert system di dunia
pengauditan. Expert system adalah programkomputer yang berciri
intensif-pengetahuan yang menangkap keahlian manusia dalam wilayah pengetahuan
yang terbatas. Pada expert system pengetahuan manusia dimodelkan atau
direpresentasikan dalam satu cara yang bisa diproses oleh komputer.
Kondisi-kondisi dalam penyusunan laporan keuangan dieksekusi dalam konstruksi
IF-THEN. Jika kondisi adalah benar (true), maka suatu tindakan dilakukan.
Standar professional akuntan publik menyatakan bahwa pekerjaan audit harus
dilakukan oleh seorang auditor atau lebih, yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai seorang auditor. Namun, untuk keperluan EDP audit,
maka auditor yang bersangkutan selain memiliki keahlian audit dan akuntansi
juga harus memiliki keahlian komputer.
4. Peluang bagi Akuntan
Secara teoretis seorang auditor
tidak boleh mendelegasikan tanggung jawab dalam merumuskan simpulan dan pernyataan
opininya kepada pihak lain. Dalam praktiknya di tengah perkembangan teknologi
komputer yang sangat cepat, maka sulit bagi seorang auditor selain menekuni
profesi utamanya di bidang audit dan akuntansi juga sigap untuk mengikuti
perkembangan teknologi dan ilmu
komputer. Kemajuan Tenologi Informasi sempat menimbulkan rasa pesimis pada
profesi akuntansi dan calon profesi akuntansi, terutama yang tidak siap
menghadapi tantangan baru sebagai akibat kemajuan teknologi informasi. Namun,
pada akhirnya terjadi hubungan yang harmonis antara profesi akuntansi dengan
teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi mamberikan peluang baru bagi
profesi akuntan. Peluang baru yang mungkin diraih di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Konsultan
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Kantor akuntan publik (KAP) yang mempunyai klien yang sudah merupakan
digital firm dituntut mempunyai pengetahuan tentang hardware, sofware, dan
teknologi komunikasi. Akuntan yang terlibat dengan laporan keuangan seperti itu
harus memahami bagaimana transaksi tersebut diproses dan diamankan melalui
elektronik web based system, baik dalam kaitannya dengan penyusunan maupun
audit laporan keuangan untuk memahami struktur pengendalian intern. Akuntan
perlu pengetahuan tambahan untuk memperluas kompetensi yang dimiliki. Jasa
konsultan sistem informasi berbasis komputer memiliki dua komponen utama, yaitu
komponen teknologi yang meliputi hardware, sofware, teknologi komunikasi dan
komponen jasa advise bisnis yang berkaitan dengan analisis pengaruh kompetitif
sistem informasi dan pengembangan strategi bisnis yang efektif. Walaupun
akuntan pada umumnya kurang memiliki kemampuan teknologi komputer, tetapi
akuntan mempunyai kualifikasi lebih pada komponen jasa konsultasi bisnis.
Akuntan yang telah memiliki pengetahuan dasar tentang sistem informasi berbasis
komputer akan mampu memberikan jasa konsultasi pada berbagai area yang meliputi
perkembangan ekspektasi bisnis yang realistis, pemilihan ahli komputer yang
kompeten atau ISP, dan pencegahan pemborosan biaya teknologi yang kompleks.
2. Computer Information System
Auditor (CISA)
Karena sedemikian kompleksnya pemrosesan berbasis komputer, maka auditor
khusus seperti Computer Information System Auditor (CISA) menjadi suatu
kebutuhan yang mendesak. CISA harus memiliki kemampuan khusus, seperti
pemahaman mengenai hardware, software, database,teknologi pengkomunikasian
data, serta pengendalian yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented Controll)
dan teknik pengauditan .
3. Segel Web trust
Web trust adalah sebuah program yang memberikan jaminan menyeluruh terhadap
bisnis melalui internet dengan membangun kepercayaan dan keandalan dari sebuah
website. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh American Institute of
Certified Public Accountans (AICPA) yang bekerja sama dengan Canadian Institute
of Chartered Accountants (CICA). Web trust berusaha membangun kepercayaan
publik atas transaksi lewat internet. Dilihat dari makin majunya perkembangan
teknologi informasi, khususnya yang berbasis internet maka masa depan web trust
boleh dikatakan cerah. Apalagi semakin tingginya tuntutan masyarakat pengguna
internet yang sangat menginginkan keamanan dan keandalan dalam bertransaksi.
Walaupun saat ini sudah banyak program yang menyediakan segel jaminan, tetapi
web trust mempunyai keunggulan yang bersifat internasional dan didukung oleh
organisasi profesi di beberapa negara. Di samping itu, juga dapat mengadopsi
peraturan dan ketentuan suatu negara untuk diterapkan dalam standar tertentu.
Akuntan publik yang dapat melakukan jasa web trust adalah akuntan publik yang
telah mendapat izin dari pihak yang berwenang. Akuntan yang mendapat perikatan
tersebut akan melakukan penilaian atas prinsip dan kriteria web trust yang
ditetapkan dalam web site tersebut. Jika seluruh proses telah dijalani sesuai
dengan prinsip dan kriteria web trust, maka perusahaan tersebut dapat
menampilkan segel web trust dalam tampilan web site-nya. Segel tersebut
merupakan simbol bahwa telah dilakukan penilaian terhadap suatu web site oleh akuntan
publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified) atas penerapan
standar, prinsip, dan kriteria yang sesuai dengan prinsip dan kriteria web
trust. Ketika akuntan publik selesai melakukan penilaian dan memberikan
pendapatnya mereka harus mengerti akan tanggung jawab yang menyertainya jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tanggung jawab auditor dalam mengaudit
web trust secara umum sama dengan audit atas laporan keuangan, perbedaannya
terletak pada cakupannya. Walaupun bentuknya berbeda tetapi konsep-konsep yang
digunakan dalam audit web trust sama dengan audit laporan keuangan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kemajuan Teknologi Informasi
mempengaruhi perkembangan akuntansi. Peranan Teknologi Informasi terhadap
perkembangan akuntansi pada setiap masa berbeda-beda. Semakin maju Teknologi Informasi,
semakin banyak pengaruhnya pada bidang ilmu akuntansi. Kemajuan Teknologi Informasi
mempengaruhi perkembangan Sistem Informasi Akuntansi dalam hal pemrosesan data,
pengendalian internal perusahaan, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi
dalam pelaporan keuangan dan sebagainya. Dengan adanya kemajuan yang telah
dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dalam menghasilkan laporan
keuangan, maka praktik pengauditan dan proses penggelolaan data akuntansi akan
terkena imbasnya. Perkembangan Teknologi Informasi juga mempengaruhi
perkembangan proses Audit, dalam Kemajuan praktik audit software memfasilitasi
pendekatan audit berbasis komputer Kemajuan teknologi informasi memberikan peluang
baru bagi profesi akuntan, Peluang baru yang mungkin bisa di ambil di antaranya
adalah konsultan sistem informasi berbasis komputer, CISA ,segel web trust.
DAFTAR PUSTAKA
Elliot,
Robert K., “the third Wave Breaks on the shores of Accounting”, Accounting
Horizons, June 1992
Bodnar,
George H. and William S. Hopwood, (1998). Accounting Information System.
7th edition. Upper Saddle River-New Jersey:Prentice-Hall International, Inc.
Taufiq,
Muhammad (2002). Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Profesi
Akuntan Dan Implikasinya Dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: STMIK AMIKOM
No comments:
Post a Comment